Selektor Kontekstual hampir mirip dengan pernyataan-pernyataan kondisional - deklarasi Style-Sheet yang ada akan berpengaruh jika kondisi/keadaan tertentu dijumpai. Sebagai contoh, anggap anda ingin membuat semua teks yang bold dan italic tampil dengan huruf arial dan berwarna biru. Selektor-Kontekstual nya akan seperti ini :
<HEAD>
<STYLE TYPE="text/css">
B I {color: blue; font-family: Arial} /* selector ini kesemuanya untuk bold+italic text */
</STYLE>
</HEAD>
CSS menawarkan berbagai macam cara untuk mengganti warna. Paling mudah adalah dengan menggunakan salah satu dari pre-defined warna yang ada - aqua, black, blue, fuchsia, gray, green, lime, maroon, navy, olive, purple, red, silver, teal, white, dan yellow. Kamu juga dapat menggunakan kombinasi warna heksadesimal dengan menambahkan atribut # (hastag).
I {color: #0000FF)
Atau nilai kombinasi RGB dalam nilai absolut terhadap persen, seperti ini :
I {color: rgb (0, 0, 255))
I {color: rgb (0%, 0%, 100%))
<HEAD>
<STYLE TYPE="text/css">
B I {color: blue; font-family: Arial} /* selector ini kesemuanya untuk bold+italic text */
</STYLE>
</HEAD>
CSS menawarkan berbagai macam cara untuk mengganti warna. Paling mudah adalah dengan menggunakan salah satu dari pre-defined warna yang ada - aqua, black, blue, fuchsia, gray, green, lime, maroon, navy, olive, purple, red, silver, teal, white, dan yellow. Kamu juga dapat menggunakan kombinasi warna heksadesimal dengan menambahkan atribut # (hastag).
I {color: #0000FF)
Atau nilai kombinasi RGB dalam nilai absolut terhadap persen, seperti ini :
I {color: rgb (0, 0, 255))
I {color: rgb (0%, 0%, 100%))